Smelly Goeslow and Stinky

*sapa dan dadah2 Roker dulu*

Hi Rokers! Long time no see nih. Kangen juga euy ngeblog soal kereta. Apalagi sejak terjadi perubahan kebijakan dalam dunia perkeretaan, banyak cerita yang bisa ditulis. Yah meski mayoritas yang timbul adalah sumpah serapah dan dumelan RoKers, tapi selalu saja ada cerita yang mungkin menarik untuk diketahui. Seperti tulisan kali ini. Pengalaman yang sering terjadi di alami para RoKers, termasuk gw pagi ini. Judul tulisan ini ga merefers ke artis yang mungkin kalian idolakan. Jadi maaf ya buat artis dan fansnya hehehe…

kentut-dahsyat

Oke, salah satu yang tidak bisa kontrol dalam moda transportasi publik adalah jenis bau-bauan yang mampir ke hidung kita. Ada ratusan bahkan ribuan penumpang yang akan bersinggungan dengan kita dalam gerbong. Lo ga bisa milih-milih lo mau duduk atau berdiri di dekat siapa. Termasuk orang-orang yang menjadi sumber ‘masalah’. Mungkin upaya yang bisa kita lakukan adalah menggunakan masker atau ngesot menjauh dari sumber bau. Apa yang terjadi jika ke dua hal itu tidak bisa kita lakukan. Well… enjoy it!

Ada banyak macam aroma yang menganggu yang pernah, gw (dan RoKers lain pastinya) yang pernah kehirup. Gw coba rinci ya…

1. Bau Mulut

*Huekssss* *Muntah dulu sebelum membahas*
Sebagai roker imut, permasalahan ini termasuk sering gw alamin. Karena gw pendek makanya keseringan berada di bawah mulut orang. Memang sih, ga semua RoKeR mulutnya bau, tapi ga sedikit juga yang naudzubillah pengen muntah. Dari bau jigong sampe bau pete pernah gw nikmati. Pernah suatu hari gw berada tepat di bawah orang yang mulutnya ga pernah diam, nyerocos mulu ke temannya. Bau petenya itu, ya Allah, juara! Gw curiga dia habis makan pete sekarung kali, atau jangan-jangan kumur-kumurnya pake jus pete kali ya? Untungnya (masih ada untungnya nih)… dia nolehnya ke arah temannya yang juga kek megap-megap nahan nafas. Jadi mulutnya ga pas ngadap ke gw. Kalo aja dia ngadapnya ke gw… wassalam deh, bakal masuk koran lampu merah gw. “Seorang RoKeR, pingsan kehabisan oksigen karena nahan nafas dengan alasan yang ga jelas”

2. Bau Badan

Oke, gw sadar, gw juga bukan RoKeR yang wangi-wangi amat. Karena kesadaran itulah, gw kadang merasa risih kalo dalam kondisi keringatan atau tercium bau apek dari baju yang gw pake. Dalam kondisi itu gw sebisa mungkin tidak banyak bergerak apalagi mengangkat tangan tinggi-tinggi, guna menghindari penyebaran aroma yang mungkin akan mengganggu RoKeR lainnya. Tapi, ada aja orang yang cueknya minta ampun ga ketulungan. Sudah baunya kek kambing ga mandi sebulan terus udah gitu dengan pedenya gonta ganti angkat tangan mencari pegangan. Gw, kalo ada di sekitar orang seperti itu kadang membayangkan kalo di ketek mereka itu ada goa yang super duper gelap dan dalam dan sangat misterius. Begitu lengannya di angkat, maka sejuta kelelawar akan terbang keluar menyerbu hidung orang-orang sekitar. *gw kasih waktu sejenak untuk kalian membayangkannya*

Mengenai bau badan, gw punya pengalaman lucu. Suatu hari gw naik kereta dari salah satu stasiun di sekitaran Depok, menuju Jakarta Kota. Kondisi kereta padat dan sesak. Kebiasaan gw setiap kali mau naik kereta, begitu pintu gerbong terbuka maka dengan cepat gw akan melihat orang-orang yang ada di pintu. Ini penting, karena sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan, gw akan berdiri di sebelah kiri atau kanan gerbong.

Nah di hari itu, pas pintu gerbong terbuka, dengan cepat gw men-scan siapa saja ‘menu’ teman berdiri hari ini. Sebelah kiri pintu ada bapak-bapak separuh baya berdiri dengan mata tertutup nyender di dekat tiang pintu, menggunakan kaos oblong lusuh dan terlihat (maaf) dekil. Sementara di sebelah kanan pintu, ada pemuda brewok klimis, seumuran gw dengan kemeja rapi dandy yang asik mendengarkan musik lewat headset yang lumayan gede. Sukuran dengan badannya yang cukup bongsor. Insting gw bekerja. Gw pastinya memilih orang yang terlihat bersih dan rapi. Makanya gw pun beringsut ke arah kanan pintu. Tapi apa yang terjadi. Baru bergerak satu stasiun, kereta yang semakin lama semakin penuh, sesak dan panas, tiba-tiba tercium aroma yang asli menusuk hidung gw dengan sangat tajam. Kepala gw bergerak dengan cepat mencari sumber bau. Tidak perlu waktu lama menemukan sumber bau itu, karena sumbernya ada di dekat gw. Huwwaaaaaaa… orang yang berpenampilan rapi lah yang menjadi sumbernya! Gw berusaha beringsut menjauh tapi ga bisa, bahkan parahnya gw malah kedesak mendekati orang itu, yang tetap santai mendengarkan musik dengan tangan satu memegang pegangan. Untungnya orang itu cepat turun. Yang lucu adalah ketika dia turun, serentak orang-orang sekitar dia menghembuskan nafas dengan lega. Hahahaha…. Pelajaran moral, dont judge a book by its cover!

3. Bau (maaf) Kentut

Eh, pengakuan ya, gw pun pernah kentut di dalam kereta. Tapi seingat gw ga pernah memberikan dampak yang heboh karena memang ga ada bau. Nah, ada teman kantor gw di Gambir (sebut saja HP) yang terkenal dengan bau kentutnya yang tajam. Ga main-main, setiap kali dia kentut di kantor, apapun acaranya, kita pasti bubar karena bau yang dihasilkan. Nah, kebetulan dia juga RoKeR. Suatu hari kami pulang rame-rame. Sekitar 5-7 orang kalo ga salah ingat. Waktu itu kereta masih menggunakan sistem ekspress. Jadi meskipun penuh tapi ga padat apalagi sesak. Masih ada space untuk bergerak pindah dengan leluasa. Rombongan kami anteng duduk di rangkaian gerbong tengah. Tiba-tiba secara perlahan, ada aroma tajam yang cukup kami kenali dengan baik. Serentak kami melihat ke arah HP, dan HP sendiri sudah mesem-mesem ga jelas seperti ingin mengatakan, “iya gw yang kentut!”.Kami sontak berdiri dari kursi lipat dan menyebar ke segalah arah menyelamatkan diri masing-masing. Penumpang lain bingung dong dan baru ngerti ketika aroma itu mampir ke hidung mereka. Yang lucu ekspresi peumpang itu. Ada yang tutup hidung, ada yang mendengus seolah memaksa aroma itu keluar dari hidungnya dan dahsyatnya ada yang mual sambil ber-huek huek ria. Hahahaha… si HP sendiri? Sudah terbang ke gerbong depan karena malu. Hahahahaha….

***

Sebenarnya masih banyak aroma lain yang bisa kalian hirup dalam kereta. Tapi entar aja deh kapan-kapan gw ceritain. Ini aja sudah kepanjangan. Huwaaaaaa… gw kangen ngeblog panjang-panjang kek gini. Hehehe…

Leave a comment