Tragedi KRL di Bintaro

Dua hari yang lalu (Senin, 09 Desember 2013) berita mengejutkan tentang KRL terdengar. Sebuah kecelekaan akibat tabrakan dengan mobil tangki bermuatan BBM di lintasan Bintaro menyebabkan dua gerbong depan KRL tersebut meledak. Pertama kali mendengar beritanya dari teman gw yang kebetulan memang berada di kereta tersebut.

Alhamdulillah, baik. Gw ada di gerbong tengah!” Ujarnya dengan nada lega ketika ditanya kabarnya. Kemudian dia menforward beberapa foto yang menampilkan kereta terguling dan terbakar. Mengagetkan! Karena gerbong depan itu adalah gerbong khusus wanita. Ga lama kemudian, berita itu pun santer di beberapa berita berbasis web termasuk timeline twitter. Informasi terakhir, paling sedikit 7 orang meninggal dan puluhan penumpang luka-luka.

Image

ImageFoto-foto Courtesy of Google

***

Keluarga gw juga spontan menanyakan kabar apakah itu jalur kereta yang biasa gw naikin. Alhamdulillah, Jalur gw jalur Bogor, sementara kecelakaan ini di jalur Serpong. Lega? Tentu tidak. Ga menutup kemungkinan, kecelekaan seperti itu bisa saja terjadi di mana saja. Mengingat masih banyak ketidakdisiplinan terjadi, baik dari pihak KAI sebagai pemilik kereta, penumpang kereta dan pengguna jalan raya yang melintasi jalur kereta.

Tidak sedikit kecelakaan tabrakan seperti ini terjadi karena pengguna jalan seenaknya menerobos palang kereta, padahal alarm peringatan sudah berbunyi dan palang kereta sudah tertutup. Gw sendiri pernah melihat langsung itu di daerah Kalibata, Jakarta Selatan. Pengguna motor tidak menghiraukan peringatan yang sudah diberikan stasiun kereta. Mereka tetap saja merayap di bawah palang sambil menggerutu, “Kereta masih jauh!”. Belum lagi perilaku beberapa angkot atau bus umum yang seenaknya menahan jalan raya di dekat lintasan kereta padahal alarm kereta sudah berbunyi.

***

Kecelakaan ini bukanlah yang pertama. Sudah banyak kejadiaan serupa sebelumnya dan tentunya memakan korban jiwa. Dan bisa saja ini bukan menjadi kejadian yang terakhir jika kita masih saja tidak peduli dengan hal-hal seperti ini. Mari deh sama-sama kita benahi diri sendiri. Menanamkan rasa disiplin dan menumbuhkan rasa ingin selamat sebagai suatu kebutuhan. Ini jalur umum untuk layanan publik, jadi sudah sepatutnya kita jaga bersama. Jangan egois, karena bisa saja, keteledoran kita bisa mengancam jiwa kita sendiri dan orang lain.

Buat pihak yang berduka karena ada kerabat yang meninggal atau terluka karena kejadian ini, gw ikut prihatin dan berduka cita. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi. Aamiin…

Catatan Tragedi KRL Bintaro, Senin 09 Desember 2013.

2 thoughts on “Tragedi KRL di Bintaro

  1. Jalur itu memang super macet klo jam kerja, jadi kadang bapak2 penjaga pintu suka ngasih lewat ke motor karena kerena masih jauh.. (setau gue hanya motor yang boleh lewat ketika palang pintu yang sudah ditutup)… Ga tau deh ini apa yang ada di pikiran sopirnya…

Leave a comment